Anda berada di TAMAN LARANGAN. Jaga etika, jangan menambah kerusakan di muka bumi!
- 590 hits
-
Tulisan Terakhir
Arsip
Kategori
Meta
Akhirnya, Sampai Juga
SATU KE LIMA
SATU KE LIMA
Demi orang banyak, sudah empat kali, SATU mengalah. Mereka adalah : ”Eyang” Kudungga, ”Eyang” Brawijaya V, ”Eyang” Syeh Siti Jenar, dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Mereka mengalah dengan caranya masing-masing, sesuai dengan zamannya.
Ternyata, buah dari kemengalahan mereka adalah kenistaan bagi semua. SATU ke lima TIDAK BOLEH MENGALAH –apalagi kalah.
Dengan membawa kibar SANG PUTIH, SATU ke lima telah jauh menyingkir ke TAMAN LARANGAN. SATU ke lima berdiri sendiri menunggu di tengah sunyi, setelah melewati mereka yang menanti.
(Gambar : Mas Google)
Dipublikasi di TAMAN LARANGAN
Tag artikel, Sang Putih, taman larangan, tertutup
Meninggalkan komentar
Era Baru, Tiba
Era Baru, Tiba
indonesia telah pergi. Lupakan merahmu yang telah luntur. Tinggalkan putihmu yang telah pudar. Ambillah PUTIH -MU, di dalam PUTIH -MU terdapat merahmu. Selamat datang era baru, era Indonesia, bukan indonesia, belum INDONESIA.
TAMAN LARANGAN
Taman Larangan kosong (suwung) sejak “Eyang” Brawijaya V pindah agama. Pintunya terbuka sejak ”Paman” Sabdo Palon pergi meninggalkan Majapahit. Sejak itulah bala tentara ”Rama” beristirahat di Taman Larangan. Pagar terakhir roboh sejak “Kasultanan Yogyakarta” mengakui ”Jakarta” … Dengan robohnya pagar terakhir, dari ”Anoman” sampai ”Anggodo” pencilakan semua, dan merusakkan semuanya. Sudah cukup istirahat mereka, sudah waktunya ”Rama” membawa bala tentaranya pergi dan pulang ke negerinya … Sudah waktunya Taman Larangan diperbaiki …
Wallahualam.
Halo dunia!
Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!
Dipublikasi di Tak Berkategori
Meninggalkan komentar